Saya dapat oleh-oleh dari acara kajian semalam. Bukan
makanan yang enak, tapi kisah tentang keajaiban sebuah harapan. Awalnya saya
pendam saja sebagai masukan tersendiri bagi jiwa saya. Tapi kemudian saya pikir
akan punya kemanfaatan yang lebih jika saya mau berbagi. Yah, karena untuk
berbagi harta saya belum cukup mampu, maka izinkan saya berbagi cerita ini
untuk Anda. Syukur-syukur bisa membuka cakrawala dan wawasan yang berbeda dalam
meneropong sisi kehidupan yang penuh liku ini.
Mentor spiritual saya yang menjadi pembicara semalam
tidak membawakan materi yang berat dan spesifik, hanya menceritakan kehidupan
salah satu tetangganya. Sebut saja Pak Sholeh (bukan nama sebenarnya), awalnya
dia dan keluarganya hidup makmur berkecukupan. Mempunyai banyak usaha, anaknya
juga begitu. Salah stunya punya usaha warnet yang rame di Jogjakarta. Namun,
layaknya roda, kehidupan ini berputar, tak selamanya orang merasakan hidup
senang dengan harta yang melimpah.
Pada suatu waktu, usahanya bangkrut. Keluarganya
menyalahkannya sebagai biang dari kebangkrutan. Walaupun masih berkumpul dengan
keluarganya, tapi dia merasa ada sesuatu yang berbeda, harga dirinya sebagai
kepala keluarga dipandang sebelah mata oleh isteri dan anak-anaknya. Dia memang
merasa bersalah, tapi perubahan sikap keluarganya yang drastis tersebut telah
mengusik hatinya, membuatnya sedikit terluka. Dalam kondisi demikian, si bapak
ini lebih banyak merenung sambil berpikir untuk memulai usaha lagi dari nol
karena memang hartanya telah habis, telah bangkrut.
Dan..Si bapak mulai merintis kerja menjadi tukang rombeng
Pekerjaan sebagai tukang rombeng (mencari barang-barang
bekas) memang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Awalnya dengan terpaksa
melakukan pekerjaan itu. Tapi pelan-pelan menjadi biasa. Begitulah hari-hari
melelahkan dijalaninya sambil tetap terus merenungkan diri tentang keadaan yang
menimpanya. Dia lantas lebih banyak berpikir tentang eksistensi dirinya dan
kekadiran akan Tuhan. Ya, dia mulai sadar bahwa selama ini jarang menghadirkan
Tuhan dalam hatinya, lebih banyak lalai, lebih banyak lupa.
Nah, pada suatu waktu, si bapak ini mendaptkan uang
enambelas ribu limaratus (Rp 16. 500) seharinya. “Lumayan”, gumamnya sambil
mengusap peluh di keningnya. Karena siang begitu terik dan diri terasa lelah,
mampir ke sebuah warung untuk membeli minuman. Dalam warung tersebut, ada dua
orang lelaki yang sedang asyik bermain catur. Entah apa yang ada dalam
pikirannya, dia justru mentraktir keduanya minum teh botol bersama, ya, bapak
tukang rombeng ini yang membayarnya.
Rupanya, salah satu lelaki itu terkesan. Berawal dari
traktiran itu, salah satu bapak tersebut mengajak si tukang rombeng kerumahnya,
ngobrol sana sini. Di sinilah kemudian terseritakan apa yang dialami tukang
rombeng itu. Termasuk cerita tentang keluarganya yang tak lagi menghargai
dirinya setelah jatuh ke jurang kemiskinan. Mendengar ceritanya, hatinya pun
luluh dan trenyuh. Peristiwa tak terduga berjalan spontan. Kebetulan, ada
sebuah rumah yang masih kosong yang masih menunggu pembeli. Dan tukang rombeng
ini disuruh untuk menempati saja tanpa harus bayar.
Subhanallah, bersyukurlah dirinya. Tentu, semuanya bukan
semata-mata karena sebotol teh, tetapi karena ketulusan dan kegigihan dalam
hidupnya. Rela menjalani kehidupan dengan pekerjaan yang belum pernah
terbayangkan sebelumnya untuk kembali mencapai kesuksesan seperti sediakala.
Tak kenal putus asa, yang ada hanyalah harapan akan sebuah nasib yang lebih
baik kelak kemudian. Cerita diakhiri ketika tukang rombeng sedang merintis
usaha baru di sebuah rumah yang ditempatinya secara cuma-cuma.
Kawan, inilah kejaiban sebuah harapan…
Kita, tentu pernah mengalami kondisi yang pelik, kondisi
di mana kadang mustahil sebuah persoalan bisa terselesaikan. Namun, karena
kekuatan sebuah harapan, kita pelan-pelan toh akan bisa menyelesaikan
persoalan itu. Jika tak ada harapan, bisa jadi keterputusasaan yang muncul.
Orang frustasi memikirkan guncangan masalah hebat menghantui dirinya, ujungnya
bisa bunuh diri. Nah, bagi Anda yang kini sedang dihimpit masalah besar. Hidupkan
kekuatan harapan, hilangkan rasa putus asa dan berkeluh kesah berkepanjangan.
Dan, Anda akan menjadi orang hebat kelak ketika bisa melalui liku roda
kehidupan yang kurang menyenangkan ini.
http://www.eramuslim.com/oase-iman/keajaiban-sebuah-harapan.htm#.VYs2Tfmqqko
informasi yang sangat bermanfaat terima kasih
BalasHapusVisit Us