Kerjasama adalah keinginan untuk bekerja dengan orang
lain secara kooperatif. Bukan bekerja secara terpisah atau saling berkompetisi
satu sama lain. Kompetensi bekerjasama menekankan peran sebagai anggota
kelompok, bukan sebagai pemimpin. Kelompok disini dalam arti yang luas, yaitu
sekelompok individu yang menyelesaikan suatu tugas dengan caara kerja kelompok
pada suatu mata kuliah yang diberikan oleh dosen untuk diselesaikan secara kelompok
Kerjasama
dan manfaatnya
Kerjasama dapat menambah produktivitas dan
meningkatkan tanggung jawab. Kerjasama dalam kelompok ini akan membuahkan hasil
yang lebih baik. Apalagi jika dilengkapi dengan sikap yang lebih baik terhadap
kelompok itu dan mengerjakan tugasnya tanpa pamrih.
Kerjasama akan dapat menambah tanggung-jawab pengurus
dalam melakukan tugas dengan baik, dan menambah kepuasan jika berhasil menyelesaikan
tugas masing-masing. Kerjasama menjadi efektif jika :
A. Pengurus
perlu memahami segala ketentuan dan mekanisme kerja yang ditetapkan.
B. Setiap
pengurus diharapkan ikut memecahkan masalah
C. Pengurus
perlu menyadari kemungkinan saran yang diajukan oleh Bidang lain untuk Bidang
mereka.
D. Mengenali
masalah dari Bidang lain, sehingga dapat membantu memberikan sumbangan bagi
Bidang tersebut.
Pola
dan perilaku yang tidak efektif seperti:
A. Saling
tidak menyetujui tindakan pengurus Bidang lain.
B. Mempertahankan
pendapat masing-masing secara kaku atau menolak gagasan pihak lain tanpa alasan
yang jelas, atau menarik diri jika pendapatnya tidak disetujui
C. Tidak
mau membantu, masalah pengurus bidang lain
D. Menjatuhkan
kawan sesama Pengurus
E. Memaksakan
usulan tanpa kejelasan manfaatnya atau jika usulan dilaksanakan, maka akan
meningkatkan biaya besar atau makin mempersulit proses kerja.
Keuntungan
yang dapat diperoleh dari bekerjasama
• memperingan tugas yang harus dipikul oleh masing-masing pihak.
• menghemat tenaga, pikiran dan dana yang biasanya sangat terbatas dalam setiap kegiatan.
• dengan dana, tenaga, pikiran yang tersedia, dapat menghasilkan lebih banyak.
• lebih memberi kemungkinan pada seluruh pihak untuk mengembangkan kemampuan dalam rangka menuju terbangunnya kemanusiaannya.
• memperingan tugas yang harus dipikul oleh masing-masing pihak.
• menghemat tenaga, pikiran dan dana yang biasanya sangat terbatas dalam setiap kegiatan.
• dengan dana, tenaga, pikiran yang tersedia, dapat menghasilkan lebih banyak.
• lebih memberi kemungkinan pada seluruh pihak untuk mengembangkan kemampuan dalam rangka menuju terbangunnya kemanusiaannya.
Beberapa
hal yang dapat mendukung terjalinnya kerjasama
Agar terjalin kerjasama yang mantap dalam suatu kelompok dari masing-masing anggota, sehingga mampu memecahkan masalah yang sedang dihadapi, perlu diperhatikan beberapa hal yang dapat mendukung, antara lain :
• Masing-masing pihak harus sadar dan mengakui kemampuan masing-masing dan harus mengerti dan memahami akan masalah yang dihadapi.
• Masing-masing pihak yang bekerjasama perlu berkomunikasi.
• Pihak yang bekerjasama perlu peka terhadap pihak lain dalam arti mengerti kesulitan dan kelemahan orang lain.
• Keterbukaan
• Melibatkan orang lain
Agar terjalin kerjasama yang mantap dalam suatu kelompok dari masing-masing anggota, sehingga mampu memecahkan masalah yang sedang dihadapi, perlu diperhatikan beberapa hal yang dapat mendukung, antara lain :
• Masing-masing pihak harus sadar dan mengakui kemampuan masing-masing dan harus mengerti dan memahami akan masalah yang dihadapi.
• Masing-masing pihak yang bekerjasama perlu berkomunikasi.
• Pihak yang bekerjasama perlu peka terhadap pihak lain dalam arti mengerti kesulitan dan kelemahan orang lain.
• Keterbukaan
• Melibatkan orang lain
Beberapa
hal yang dapat mengganggu kerjasama
• Ada pihak yang selalu bersikap menyerahkan pekerjaan kepada orang lain dan tidak bersedia bertanggung-jawab
• Ada pihak yang bersedia menampung semua pekerjaan meskipun jelas tidak mampu mengerjakannya.
• Tidak bersedia memberikan sebagian dari kemampuannya untuk membantu pihak lain. Dalam pengertian, ini termasuk tidak bersedia menyerahkan sebagian dari wewenangnya kepada pihak lain.
• Lekas puas dengan hasil pekerjaannya sendiri, sehingga tidak memperlihatkan dan tidak menaruh perhatian pada pihak yang masih bekerja.
• Hanya bersedia memberikan sesuatu yang dirasa tidak lagi diperlukan dirinya, sehingga memberi tidak sesuai dengan kebutuhan yang dirasakan oleh pihak lain.
• Tidak bersedia memberi bantuan sesuai dengan kebutuhan dan masalah yang dihadapi, hanya terus tekun dengan pekerjaannya sendiri.
• Menutup diri, dan tidak mengundang pihak lain yang dapat memberi bantuan, misal selain berusaha mengerjakan sesuatu dengan sempurna sehingga sulit pihak lain dapat membantu.
• Tidak bersedia berkorban, misalnya membongkar atau merubah kegiatan yang sudah direncanakan, demi mencapai kerjasama dan hasil kegiatan yang lebih baik.
• Bersikap maha tahu, sehingga menutup diri untuk minta pendapat dan bantuan pihak lain.
• Tidak percaya kemampuan pihak lain sehingga tidak bersedia minta bantuan atau pendapat kepadanya.
• Ada pihak yang selalu bersikap menyerahkan pekerjaan kepada orang lain dan tidak bersedia bertanggung-jawab
• Ada pihak yang bersedia menampung semua pekerjaan meskipun jelas tidak mampu mengerjakannya.
• Tidak bersedia memberikan sebagian dari kemampuannya untuk membantu pihak lain. Dalam pengertian, ini termasuk tidak bersedia menyerahkan sebagian dari wewenangnya kepada pihak lain.
• Lekas puas dengan hasil pekerjaannya sendiri, sehingga tidak memperlihatkan dan tidak menaruh perhatian pada pihak yang masih bekerja.
• Hanya bersedia memberikan sesuatu yang dirasa tidak lagi diperlukan dirinya, sehingga memberi tidak sesuai dengan kebutuhan yang dirasakan oleh pihak lain.
• Tidak bersedia memberi bantuan sesuai dengan kebutuhan dan masalah yang dihadapi, hanya terus tekun dengan pekerjaannya sendiri.
• Menutup diri, dan tidak mengundang pihak lain yang dapat memberi bantuan, misal selain berusaha mengerjakan sesuatu dengan sempurna sehingga sulit pihak lain dapat membantu.
• Tidak bersedia berkorban, misalnya membongkar atau merubah kegiatan yang sudah direncanakan, demi mencapai kerjasama dan hasil kegiatan yang lebih baik.
• Bersikap maha tahu, sehingga menutup diri untuk minta pendapat dan bantuan pihak lain.
• Tidak percaya kemampuan pihak lain sehingga tidak bersedia minta bantuan atau pendapat kepadanya.
Tapi ketika mereka tidak
mengetahui arti dari kerja kelompok akan mengacuhkan tugas mereka yang
diberikan oleh dosen untuk dikerjakan dengan cara perkelompok, ada yang cuek,
ada yang mau ngerjain sendiri, ada yang menyerahkan ke teman nya. Padahal dari
sini kita di tuntut untuk lebih bertanggung jawab pada suati tugas.
Padahal ketika
mengerjakan sendiri banyak menguras waktu, tenaga maupun kuota internet untuk
mensearch suatu tugas yang notabene banyak jawaban pada google. Dari sini kita
jadi males untuk mengerjakan tugas lagi dengan perkelompok karena factor”
tertentu seperti yang tadi saya sebutkan. Seandainya mereka tau apa arti dari
kerja kelompok, alangkah senangnya kita membuat tugas menjadi ringan dan mudah
untuk saling sharing sesama pengurus kelompok tersebut.